Apply Visa Jepang Susah, Rumit, Mahal? SALAH!!
Membuat visa jepang sangat sulit,
proses lama, dan butuh bukti buku tabungan dengan saldo puluhan juta. Anggapan
seperti inilah yang membuat banyak orang termasuk aku agak kurang percaya diri
untuk mengajukan visa.
Tapi
tahun ini saatnya aku
mewujudkan mimpi. Perjalanan ke Jepang kali ini aku berangkat bersama
Sita, Mas
Eko dan istrinya, mbak Neni. Satu hal yang agak aku khawatirkan adalah
paspor Mbak Neni karena masih kosong alias baru. Sepengetahuanku visa
akan lebih mudah
disetujui apabila kita pernah mendapat visa negara lain. Kebetulan aku
dan Sita
punya visa beberapa negara dan mas Eko paling tidak ada visa Malaysia.
Oleh
karena itu untuk berjaga-jaga, aku minta supaya saldo tabungan Mbak Neni
lebih
dari cukup untuk hidup di Tokyo selama 5 hari. Beberapa hari sebelum
mengajukan
visa, kami pergi ke kedutaan Jepang dan menanyakan perihal paspor baru
tadi.
Ternyata paspor baru atau kosong tidak masalah asal masa berlakunya
masih lebih
dari 6 bulan.
Syarat-syarat untuk mengajukan visa
jepang dengan Tujuan Wisata dengan Biaya Sendiri adalah sebagai berikut:
- Paspor
- Formulir Permohonan Visa. PDF bisa didownload di http://www.id.emb-japan.go.jp/visa_7.html .
- Pasfoto terbaru (ukuran 4.5 x 4.5) dan tanpa latar. Saranku ketika ke foto studio, bilang ke pegawainya bahwa fotonya untuk visa Jepang. Biasanya mereka tahu, syarat dan ukurannya.
- Foto kopi KTP
- Foto kopi kartu mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (apabila mahasiswa)
- Bukti Pemesanan Tiket Pesawat
- Jadwal perjalanan. Usahakan jangan terlalu berlebihan, dan dalam satu hari tetap berada di satu wilayah yang berdekatan walaupun pada prakteknya tidak. Aku sendiri awalnya cukup bingung menyusunnya karena memang tidak memiliki tujuan yang spesifik tapi dengan bantuan Lonely Planet Japan, jadwal perjalanan berhasil disusun.
- Fotokopi dokumen yang menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti KK, akta lahir, buku nikah (bila pemohon lebih dari 1).
- Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan. Fotokopi bukti keuangan seperti rekening Koran atau buku tabungan bulan terakhir. Menurutku saldo yang aman rumusnya ini: (Jumlah hari perjalanan x Rp.1000.000) + harga normal tiket pulang. Jadi kalau aku, (11xRp.1000.000)+Rp.4.000.000=Rp.15.000.000. Tapi perlu dingat bahwa tidak ada aturan pasti mengenai berapa saldo yang memenuhi syarat.
Cara Pengisian Form Aplikasi (1) |
Cara Pengisian Form Aplikasi (2) |
Form Aplikasi ku |
Form Aplikasi ku (2) |
Contoh Itinerary |
Setelah semua berkas dipastikan urut
dan rapi, Senin pagi (18/2), kami berempat pergi ke Kedutaan Jepang yang
berlokasi di Jl. MH. Thamrin 24, sebelah EX Plaza Indonesia. Sesampainya
di sana antrian tidak begitu panjang. Sebagai catatan waktu pengajuan visa
adalah 8.30 – 12.00 sedangkan pengambilan visa 13.30 – 15.00.
Ketika sedang antri ada lelaki muda
yang bertanya kepada kami, “nanti bayarnya langsung ya mbak?”
“Iya mas. Bayar 350 ribu. Soalnya
disetujui atau ditolak tetap bayar. Jadi bayarnya pas mengajukan”, jawabku
seyakin bahwa matahari terbit dari timur.
Alhasil mas yang berkulit putih itu
bingung dan langsung lari, sepertinya mencari ATM karena kedutaan hanya
menerima uang tunai.
10 menit kemudian, dia datang
terrgopoh – gopoh dengan mukanya yang putih sekarang tambah pucat itu.
“sudah mbak, sudah ambil”, katanya
sambil menata nafas.
Aku hanya tersenyum.
Sesaat kemudian, nomerku dipanggil.
Setelah semua persyaratan dicek dan diteliti, kemudian petugasnya memberikanku
slip kuning, dan aku disuruh datang 4 hari lagi untuk mengetahui apakah visaku
disetujui (granted) atau ditolak (rejected) ataukah harus melengkapi
persyaratan yang kurang.
Slip kuning |
Aku baru sadar ternyata belum
waktunya bayar. Dengan perasaan bersalah dan malu pada si mas nya tadi, kami
dengan secepat kilat keluar dari kedutaan, sebisa mungkin menghindari kontak
mata dengan dia. Semoga tidak ada dendam antara kami.
4 hari kemudian (22/2), aku, Sita,
mbak Neni ditemani oleh Devi, teman kantorku bersiap mengetahui nasib visa
kami. Karena bekerja di Kalimantan, mas Eko tidak bisa datang dan dapat
diwakilkan asal bisa menunjukkan slip pengajuannya. Kali ini kami datang agak
siang, sekitar pukul dua. Dan suasana ruang visa yang biasanya hanya dipenuhi
oleh agen perjalanan itu, kini penuh dengan orang – orang yang menanti kepastian seperti kami. Aku harus menunggu 40 menit sebelum akhirnya dipanggil.
“delapan puluh satu”, terdengar
pengumuman
“nah, itu aku.”, dengan hati dag dig
dug, aku memantapkan hati untuk melangkah. Aku sudah menyiapkan jiwa dan raga untuk
jawaban apapun.
Aku berikan slip kuningku, dan
kurang dari 2 menit si petugas menyerahkan pasporku dengan visa jepang 15 hari
di dalamnya. Alhamdulillah. Hari yang aku tunggu 15 tahun, akan segera
terwujud.
Berikut diagram proses pengajuan dan pengambilan visa
Detail informasi mengenai pengajuan Visa Jepang bisa klik http://www.id.emb-japan.go.jp/visa.html
http://arumisdreaming.blogspot.com/2011/07/kedutaan-perwakilan-negara-sahabat.html
Catatan
perjalananku lainnya tentang Jepang :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar