Rabu, 19 November 2014

jpn 2

Apply Visa Jepang Susah, Rumit, Mahal? SALAH!!


Membuat visa jepang sangat sulit, proses lama, dan butuh bukti buku tabungan dengan saldo puluhan juta. Anggapan seperti inilah yang membuat banyak orang termasuk aku agak kurang percaya diri untuk mengajukan visa.
Tapi tahun ini saatnya aku mewujudkan mimpi. Perjalanan ke Jepang kali ini aku berangkat bersama Sita, Mas Eko dan istrinya, mbak Neni. Satu hal yang agak aku khawatirkan adalah paspor Mbak Neni karena masih kosong alias baru. Sepengetahuanku visa akan lebih mudah disetujui apabila kita pernah mendapat visa negara lain. Kebetulan aku dan Sita punya visa beberapa negara dan mas Eko paling tidak ada visa Malaysia. Oleh karena itu untuk berjaga-jaga, aku minta supaya saldo tabungan Mbak Neni lebih dari cukup untuk hidup di Tokyo selama 5 hari. Beberapa hari sebelum mengajukan visa, kami pergi ke kedutaan Jepang dan menanyakan perihal paspor baru tadi. Ternyata paspor baru atau kosong tidak masalah asal masa berlakunya masih lebih dari 6 bulan. 
Syarat-syarat untuk mengajukan visa jepang dengan Tujuan Wisata dengan Biaya Sendiri adalah sebagai berikut:
  1. Paspor
  2. Formulir Permohonan Visa. PDF bisa didownload di http://www.id.emb-japan.go.jp/visa_7.html
  3. Pasfoto terbaru (ukuran 4.5 x 4.5) dan tanpa latar. Saranku ketika ke foto studio, bilang ke pegawainya bahwa fotonya untuk visa Jepang. Biasanya mereka tahu, syarat dan ukurannya. 
  4. Foto kopi KTP
  5. Foto kopi kartu mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (apabila mahasiswa)
  6. Bukti Pemesanan Tiket Pesawat
  7. Jadwal perjalanan. Usahakan jangan terlalu berlebihan, dan dalam satu hari tetap berada di satu wilayah yang berdekatan walaupun pada prakteknya tidak. Aku sendiri awalnya cukup bingung menyusunnya karena memang tidak memiliki tujuan yang spesifik tapi dengan bantuan Lonely Planet Japan, jadwal perjalanan berhasil disusun. 
  8. Fotokopi dokumen yang menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti KK, akta lahir, buku nikah (bila pemohon lebih dari 1).
  9. Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan. Fotokopi bukti keuangan seperti rekening Koran atau buku tabungan  bulan terakhir. Menurutku saldo yang aman rumusnya ini: (Jumlah hari perjalanan x Rp.1000.000) + harga normal tiket pulang. Jadi kalau aku, (11xRp.1000.000)+Rp.4.000.000=Rp.15.000.000. Tapi perlu dingat bahwa tidak ada aturan pasti mengenai berapa saldo yang memenuhi syarat.

Cara Pengisian Form Aplikasi (1)

Cara Pengisian Form Aplikasi (2)


Form Aplikasi ku

Form Aplikasi ku (2)


Contoh Itinerary



Setelah semua berkas dipastikan urut dan rapi, Senin pagi (18/2), kami berempat pergi ke Kedutaan Jepang yang berlokasi di Jl. MH. Thamrin 24, sebelah EX Plaza Indonesia. Sesampainya di sana antrian tidak begitu panjang. Sebagai catatan waktu pengajuan visa adalah 8.30 – 12.00 sedangkan pengambilan visa 13.30 – 15.00.
Ketika sedang antri ada lelaki muda yang bertanya kepada kami, “nanti bayarnya langsung ya mbak?”
“Iya mas. Bayar 350 ribu. Soalnya disetujui atau ditolak tetap bayar. Jadi bayarnya pas mengajukan”, jawabku seyakin bahwa matahari terbit dari timur.
Alhasil mas yang berkulit putih itu bingung dan langsung lari, sepertinya mencari ATM karena kedutaan hanya menerima uang tunai.
10 menit kemudian, dia datang terrgopoh – gopoh dengan mukanya yang putih sekarang tambah pucat itu.
“sudah mbak, sudah ambil”, katanya sambil menata nafas.
Aku hanya tersenyum.
Sesaat kemudian, nomerku dipanggil. Setelah semua persyaratan dicek dan diteliti, kemudian petugasnya memberikanku slip kuning, dan aku disuruh datang 4 hari lagi untuk mengetahui apakah visaku disetujui (granted) atau ditolak (rejected) ataukah harus melengkapi persyaratan yang kurang.

Slip kuning

Aku baru sadar ternyata belum waktunya bayar. Dengan perasaan bersalah dan malu pada si mas nya tadi, kami dengan secepat kilat keluar dari kedutaan, sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan dia. Semoga tidak ada dendam antara kami.
4 hari kemudian (22/2), aku, Sita, mbak Neni ditemani oleh Devi, teman kantorku bersiap mengetahui nasib visa kami. Karena bekerja di Kalimantan, mas Eko tidak bisa datang dan dapat diwakilkan asal bisa menunjukkan slip pengajuannya. Kali ini kami datang agak siang, sekitar pukul dua. Dan suasana ruang visa yang biasanya hanya dipenuhi oleh agen perjalanan itu, kini penuh dengan orang – orang yang menanti kepastian seperti kami. Aku harus menunggu 40 menit  sebelum akhirnya dipanggil.
“delapan puluh satu”, terdengar pengumuman
“nah, itu aku.”, dengan hati dag dig dug, aku memantapkan hati untuk melangkah. Aku sudah menyiapkan jiwa dan raga untuk jawaban apapun.
Aku berikan slip kuningku, dan kurang dari 2 menit si petugas menyerahkan pasporku dengan visa jepang 15 hari di dalamnya. Alhamdulillah. Hari yang aku tunggu 15 tahun, akan segera terwujud.

Berikut diagram proses pengajuan dan pengambilan visa


 Detail informasi mengenai pengajuan Visa Jepang bisa klik http://www.id.emb-japan.go.jp/visa.html


http://arumisdreaming.blogspot.com/2011/07/kedutaan-perwakilan-negara-sahabat.html
Catatan perjalananku lainnya tentang Jepang :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar