Kamis, 27 November 2014

Rangkuman Lokakarya Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2014 dan Rapat Anggota Tahunan KNI-BB



Rangkuman
Lokakarya Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2014
dan Rapat Anggota Tahunan KNI-BB
Jakarta 27 November  2014


  1. Perubahan paradigma baru dalam pendekatan perencanaan pembangunan dan pengelolaan bendungan perlu didukung dalam pemanfaatan air dengan mengintegrasikan pemenuhan untuk kebutuhan Air Baku, Irigasi, Pengendalian Banjir dan Pembangkit listrik.

  1. Diproyeksikan peningkatan program ketahanan air dengan meningkatkan rencana pembangunan waduk sebanyak 50 waduk dan di harapkan dapat diselesaikan sebanyak 29 waduk sampai dengan 2019, sehingga dapat menaikan daerah irigasi dari 11 % ( 0,76 Juta Ha) menjadi 14,5 % (1,03 Juta Ha)

3.    Dalam rangka diversifikasi sumber energi primer dan mengurangi penggunaan energi fosil, PLN memprogramkan pembangunan PLTA/PLTMH dalam 10 tahun kedepan sebesar 7 GW.  dari total potensi tenaga air sebesar 75 GW dan PLN telah menyiapkan “ Masterplan  Pengembangan Hidro” proyeksi sampai dengan tahun 2027 yang telah diidentifikasi 87 lokasi dengan total kapasitas 12.9 GW.

  1. Tantangan peningkatan kebutuhan air baku, irigasi dan energi tersebut diatas merupakan tantangan bagi para Engineer, termasuk Young Engineer anggota KNIBB. Untuk itu, diperlukan penyiapan diri dan peningkatan kompetensi keahlian SDM bidang bendungan sesuai dengan keahlian masing masing.

5.    Pembangunan dan pengoperasian bendungan besar akan semakin dipengaruhi oleh perkembangan tata ruang, peningkatan isu lingkungan, tuntutan akan pembangunan berkelanjutan, sehingga diperlukan penyesuaian pedoman, peraturan peraturan yang dapat merespon lebih cepat terhadap perkembangan tersebut.

6.    Cukup banyak bendungan besar yang sudah berumur cukup panjang yang memerlukan perhatian lebih mendalam untuk memperkirakan tingkat risiko kegagalan bendungan, sehingga diperlukan manajemen pengoperasian dan pemeliharaan yang lebih tepat

7.    Aspek-aspek non teknis dalam perencanaan, pembangunan dan pengoperasian Bendungan menjadi sama pentingnya dengan aspek teknis, sehingga perlu penanganan yang tepat dan serius. Aspek-aspek non teknis tersebut antara lain : pembebasan lahan, perijinan, penerimaan masyarakat dan lingkungan.
  1. Perencanaan terintegrasi dalam pengembangan dan pemanfaatan potensi hidro yang berlimpah serta pengelolaan bendungan / waduk untuk PLTA mutlak diperlukan untuk menjamin optimasi dan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya air.

  1. Integrasi perencanaan perlu dilakukan melalui penyelarasan dokumen RTRW, RUKN, RUPTL dengan Pola & Rencana Wilayah Sungai untuk memastikan pengembangan bendungan sebagai bagian integral dari pengembangan sumberdaya air dilakukan secara optimal, berkelanjutan dan selaras dengan prioritas pemanfaatannya.

  1. Pengembangan bendungan berkelanjutan membutuhkan sistem tata kelola dan kajian yang integratif dan menyeluruh sejak tahap awal usulan proyek, tahap perencanaan & implementasi pembangunan hingga tahap operasi, dengan melibatkan semua Pemangku Kepentingan, Pemerintah, Pemilik,  Industrialis, Lembaga Pendanaan, NGOs dan masyarakat terkena dampak.

Jakarta, 27 November 2014





SELAMAT TAHUN BARU 2015 DAN
SAMPAI BERJUMPA LAGI PADA
PERTEMUAN TAHUNAN KNIBB  2015


                                                                                                                   
Catatan:
1.    Penyiapan SDM;
2.    Pengelolaan dan perlindungan DAS untuk kesinambungan bendungan;
3.    Penyiapan air untuk industri;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar